CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

About Me

Foto saya
Aktif, sebagai mahasiswa UWKS.

16 Januari 2009

RINGKASAN KULIAH


Pendahuluan
• Landasan Pemikiran
• Peran Enterpreneurship Dalam Suatu Negara
• Mengapa Harus Jadi Enterpreneurship
• Peran Pemerintah Thdp Pengembangan Enterpreneurship

Landasan Pemikiran
(Secara Makro)
• Dunia Terus Bergerak
• Ada dinamika dlm kehidupan manusia
• Teknologi terus Berkembang
• Informasi dan Transportasi semakin canggih
• Seolah tidak ada batas antar negara
• Lahir GLOBALISASI
• Persaingan Perdagangan Makin Ketat
• Jumlah Penduduk Semakin Bertambah
• Lapangan Kerja Terbatas
• Sumber Daya Alam Terbatas
• Kebutuhan Hidup Makin Tinggi & Mahal
• Perlu Peningkayan Daya Saing Bangsa
• Perlu ENTERPRENEURSHIP



Fokus Utama

• Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi
• Kekuatan Ekonomi Dunia
– MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
– AFTA (Asean Free Trade Agreement)
– NAFTA (North Amerian Free Trade Agreement)
– APEC (Asia-Pacivic Economic Community)
– WTO (Word Trade Organization)
– Global Triad (Jepang, Korea dan Taiwan )
• Indikator Suatu Negara Maju & Makmur
• Angka Pengangguran & Tingginya Devisa

 Pertanyaan Untuk Generasi Bangsa

Jumlah Pendduduk Indonesia akan terus bertambah, dan Pengangguran juga akan terus bertambah, Konon terdapat 15 Juta Pengangguran 250 ribu diantaranya lulusan Sarjana
• Siapa yang dapat memecahkannnya dengan membuka lapangan kerja baru
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Sumberdaya Alam Indonesia yang melimpah berupa; laut, hutan, sungai, ladang, sawah, pertambangan dll.
• Siapa yang dapat mengelola dan memanfaatkannya dengan tujuan ekonomi dan bisnis ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Kebutuhan Sumber dana APBN dan APBD bagi kelangsungan hidup negara, untuk menggaji PNS, Polri, ABRI dan membayar hutang luar negeri, yang sebagian didapat dari pajak
• Dari mana diperoleh sebagian besar pemasukan pajak negara ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Semakin berkembangnya teknologi di dunia, terutama dalam hal informasi, transportasi, pertanian, kedokteran, permesinan dll.
• Siapa yang mampu memanfaatkan teknologi tersebut untuk tujuan bisnis dan ekonomi ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Kekuatan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari cadangan devisa yang kuat berupa produk-2 eksport
• Siapa yang mampu menghasilkan produk-2 tersebut ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Potensi wista berupa keindahan alam, keragaman budaya, dll. Dapat diolah untuk menghasilkan devisa dan perokonomian negara
• Siapa yang mampu mengembangkan dunia pariwisata tersebut ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

Aneka ragam kerajinan tangan, budaya khas setiap daerah di Indonesia dapat dikembangkan menjadi produk layak eksport
• Siapa yang mampu mengembangkan kerajinan tangan tersebut untuk tujuan eksport ???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP


Tanah subur luas membentang disertai keaneaka ragaman sumber hayati dapat dikembangkan menjadi industri pertanian dan kehutanan, untuk di eksport
• Siapa yang mampu mengembangkan nya???
• Jawab ; ENTERPRENEURSHIP

 Peran Enterpreneurship Dlm Suatu Negara

 Pemutar Gerak Roda Ekonomi
 Pembuka / Penyedia Lapangan Kerja
 Pembayar Pajak Sbg Pemasukan APBN / APBD
 Penghasil Devisa Produk Eksport
 Pelaku Sosial Dlm Memajukan Bangsa
 Pendorong Tumbuhnya Enterpreneurship baru

 Mengapa Sarjana Dituntut Menjadi Enterpreneur

 Banyak Sarjana Menganggur (250 ribu)
 Sarjana sudah memperoleh Pendidikan (tahun 2003, Jumlah sarjana 2,6 Juta dari 215 juta penduduk)
 Sarjana relatif memiliki wawasan luas dlm segala bidang
 Memiliki daya nalar, analisis, logika berfikir dan intlektual yg tinggi
 Mudah beradaptasi dg lingkungan & tuntutan kerja
 Relatif Mampu dan Mudah bersosialisasi & Berkomunikasi u/ mengembangkan pergaulan dlm bisnis
 Lebih mudah mempelajari hal-2 yg baru
 Lebih mudah mencari, mengakses dan mengelola informasi untuk pengembangan usaha





 Siapa Yang Tergolong Enterpreneur

 Pedagang, Saudagar
 Pengusaha & Businessman
 Konsultan & Kontraktor
 Industrialis
 Pialang (Broker)
 Pengusaha Waralaba
 Pengusaha Nirlaba
 Investor
 Dan Lain-lain

 Karakteristik Jiwa Enterpreneur

 Mempunyai Visi dan Misi
 Kreatif dan Inovatif
 Mampu Melihat Peluang
 Orientasi Pada Kepuasan Konsumen
 Orientasi Pada Profit dan Pertumbuhan
 Berani Menanggung Risiko
 Berjiwa Kompetisi
 Cepat Tanggap & Gerak Cepat
 Berjiwa Sosial dan Menjadi Dermawan (Pylantrophis)

Diposkan oleh fuad di 15:05 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

A.Materi Kuliah

1. Pendahuluan
1) Landasan Pemikiran
2) Peran Enterpreneurship Dalam Suatu Negara
3) Mengapa Harus Jadi Enterpreneurship
4) Peran Pemerintah Thdp Pengembangan Enterpreneurship

2. Tentang Kewirausahaan / Kewiraswastaan / Enterpreneurship
1) Pengertian Kewirausahaan/Kewiraswastaan / Enterpreneurship
2) Yang Tergolong Enterpreneurship
3) Mengapa menjadi Enterpreneurship

3. Tentang Kewirausahaan / Kewiraswastaan / Enterpreneurship
1) Beberapa Catatan Tentang Enterpreneurship
2) Mental Pegawai Vs Mental Enterpreneurship
3) Enterpreneurship Bangsa Indonesia
4) Kemapuan Yg Diperlukan Dlm Enterpreneurship
5) Sikap dan Profil Enterpreneurship Dlm Menjalankan Usahanya
6) Kapan Usaha Anda Dimulai

4. Enterpreneurship Sebagai Manusia Yg Bertekad Menjadi Paripurna
1) Profesi Dlm Kehidupan
2) Perbedaan Pegawai & Enterpreneurship
3) Perbedaan Pengusaha dan Koruptor
4) Apakah Koruptor Dapat Melakukan Taubat
5) Korupsi di Kalangan Pengusaha Swasta
6) Mengapa & Bagaimana KKN Dilakukan
7) Sebab-2 Pengusaha Swasta KKN
8) Ciri-2 Konglomerat Hitam
9) Mengapa KKN Suliat Diberantas

5. Mengapa Enterpreneurship di Indonesia Kurang Berkembang
1) Penyebab dari Masyarakat & Pemerintah
2) Anggapan Setiap Individu

6. Apa yg Akan Dijual Para Enterpreneurship
1) Konsep Menjual Ide & Solusi
2) Kreativitas & Inovasi
3) Daur Hidup Produk
4) Tiga Bagian Keterkaitan Usaha

7. Memperluas Pergaulan Membangun Usaha
1) Pergaulan Bagi Seorang Enterpreneurship
2) Mengapa Bergaul Hrs Dibiasakan
3) Personal Network

8. Kegagalan & Kesuksesan Usaha
1) Kegagalan Suatu Usaha
2) Faktor Internal & Eksternal Kegagalan
3) Bentuk-2 Kegagalan
4) Cara Posistif Memandang Kegagalan
5) Resiko Yg Dihadai Seorang Enterpreneurship
6) Resiko Yg Dihadapi Seorang Enterpreneurship
7) Menyiasati Resiko Dlm Bisnis
8) Kesalahan Persepsi Dlm Bisnis
9) Kesuksesan Dlm Suatu Usaha
10) Proses Mencapai Tujuan


9. Pemasaran & Salesmanship
1) Pemasaran
2) Salesmanship
3) Persiapan & Cara Salesmanship Menghadapi Pembeli
10. Modal
1) Pengertian Modal
2) Jenis-2 Modal
3) Pemanfatan Modal
4) Siklus Modal
5) Bagaimana Menanamkan Modal
6) Menggali Sumber Modal Untuk Mulai Bisnis
7) Bagi Yg Tidak Punya Modal Uang
8) Usaha Untuk Para Pensiunan

11. Hukum & Etika Bisnis
1) Pengetahuan Hukum Dlm Bisnis
2) Bagaimana Mengetahui & Menerapkan Hukum
3) Usaha Formal & Informal
4) Mengapa Pengusaha Pemula & UKM Kurang Peduli Legalitas Perusahaan
5) Hak Asasi Kepemilikan Intlektual (HAKI)
6) Paten, Hak Cipta & Merk
7) Trade Secret (Rahasia Dagang)
8) Etika Bisnis

12. Profesionalisme
1) Pengertian Profesional & Profesionalisme
2) Hirarki Kebutuhan Manusia
3) Yang Diperlkukan Utk Menjadi Profesionalisme
4) Yang Patut Dipertahankan Bagi Seorang Profesionalisme
5) Yang Harus Dilakukan Bagi Seorang Profesionalisme

13. Kepemimpinan (Leadership)
1) Apakah Kepemimpinan itu ?
2) Organisasi, Manajemen dan Pemimpin
3) Mengapa Pemimpin Diperlukan
4) Fungsi Pemimpin
5) Proses Belajar Menjadi Pemimpin Bagi Mahasiswa
6) Bekal Menjadi Pemimpin
7) Pemimpin Ideal Yg Didambakan
8) Faktor Penyebab Kegagalan Memimpin

• Daftar Pustaka & Referensi

• Ir.H.Moko P. Astamoen “ Enterpreneurship “ Dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia, Penerbit ALFABETA, Bandung, 2005
• Prof. Dr. H. Buchari Alma “ Kewirausahaan “ Untuk Mahasiswa dan Umum, Penerbit ALFABETA,Bandung, edisi revisi 2005
• Prof. Dr. Mas’ud Machfoedz, MBA. “ Kewirausahaan “ Suatu Pendekatan Kontemporer, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogjakarta 2004
• Drs. Tarsis Tarmudji “ Manajemen Risiko Dunia Usaha” Penerbit, Liberty Yogjakarta, 2000
• Justin G Longenecker, Carlos W. Moore, J William Patty, Kewirausahaan
• (manajemen Usaha Kecil), Jilid 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat UI, Jakarta, 2000




Bagian 3

Pengertian Enterpreneurship

DR Soeparman Soemahamidjaya (1980) menyatakan bahwa

Wiraswasta diambil dari kata Enterpreneurship

Wiraswata, terdiri dari Wira-Swa-Sta, artinya :

* Wira artinya ; Manusia Tunggal, Pahlawan, Pendekar, Teladan Berbudi Luhur, Berjiwa Besar, Gagah Berani, Mempunyai Keagungan Watak
* Swa artinya : Berdiri Sendiri atau Mandiri
* Sta artinya ; Tegak Berdiri
*

Pada Zaman Orde Baru Wiraswasta diganti WiraUsaha

Usaha artinya ; Bekerja atau Berbuat Sesuatu

Wirausaha semakin meluas, setelah INPRES RI No, 4, Th 1995 Tgl 30, Juni

1995, tentang Gerakan Nasional Membudayakan Kewirausahaan



Kata “Kewirausahaan” merupakan terjemahan “ Enterpreneurship “, Tahun 1975, Mulai digunakan oleh kelompok Enterpreneur Development Program – Development Technology Centre (EDP – DTC), ITB,

Kelompok EDP – DTC ITB berpendapat : Enterpreneur Spirit menciptakan nilai atau manfaat melalui inovasi, diperlukan pengusaha swasta, organisasi kemasyarakatan dan pelayanan publik

DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:

•Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti berikut:

1. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner);
2. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager;
3. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif;
4. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombisasi baru,
5. Wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, koordinator; Penemu Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner);

ologi.


Para Pakar Ekonomi Amerika, Dalam Encyclopedia of America (1984), Enterpreneur adalah “ Pengusaha yg memiliki keberanian untuk mengambil Resiko dengan menciptakan produksi, termasuk modal, tenaga kerja dan bahan, dan dari usaha bisnis mendapat profit/laba “

The American Heritage Dictionary (1985), “Entrepreneur is a Person who organizes, operates, and assumes the risk of business venture “

Richard Cantillon (1975), dari penelitian IQ para Wirausahawan mendefinisikan bahwa memiliki fungsi unik sebagai penanggung resiko, cakupan dari diri enpereneur adalah :


1. Manusia yg punya sikap mental, wawasan, kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita dll.
2. Berusaha keras atau berproses utk mengisi peluang dalam usaha jasa atau barang untuk tujuan ekonomi
3. Utk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yg butuh jasa atau barang yg dijualnya dengan memberikan kepuasan
5. Berani menghadapi segala tantangan dan resiko, tetapi penuh perhitungan

a

Banyak Penulis yg memberi arti berbeda-beda tentang “enterpreneurship “, Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa seorang enterpreneur adalah :

* Orang yg menanggung RESIKO
* Orang yg mengurus PERUSAHAAN
* Yg. Memobilisasi dan mengurus MODAL
* Pencipta Barang baru (INOVATOR)
* Membuat AKTIVITAS sendiri dan mandiri
* Yg. Menghadapi KETIDAKPASTIAN
* Cerdas, Cermat, Tangguh, Tegar, Sabr & Ulet, Penuh Peritungan
* Mempunyai AMAL JARIYAH besar

* Macam Profil Wirausaha

1. Women Enterpreneur
2. Minority Enterpreneur
3. Imigrant Enterpreneur
4. Part Time Enterpreneur
5. Home Based Enterpreneur
6. Famly Owned Enterpreneur
7. Copreneurs


Karakteristik Jiwa Enterpreneur

* Waktu adalah Sekarang, karena kemarin sudah lewat dan besuk belum pasti
* Waktu tidak dapat ditabung, atau disimpan seperti materi
* Hidup manusia dibatasi waktu (umur)
* Waktu harus digunakan sebaik dan seoptimal mungkin, Rugi waktu tidak dapat diganti
* Peluang Usaha merupakan bagian dari waktu


* Berbagai Macam Profil Wirausaha

1. Women Enterpreneur
2. Minority Enterpreneur
3. Imigrant Enterpreneur
4. Part Time Enterpreneur
5. Home Based Enterpreneur
6. Famly Owned Enterpreneur
7. Copreneurs

Karakteristik Jiwa Enterpreneur

1. Mempunyai Visi dan Misi
2. Kreatif dan Inovatif
3. Mampu Melihat Peluang
4. Orientasi Pada Kepuasan Konsumen
5. Orientasi Pada Profit dan Pertumbuhan
6. Berani Menanggung Risiko
7. Berjiwa Kompetisi
8. Cepat Tanggap & Gerak Cepat
9. Berjiwa Sosial dan Menjadi Dermawan (Pylantrophis

10. Bagaimana Menghemat Waktu

* Identifikasikan Tujuan-tujuan Khusus

1. Bangkitkan Motivasi

2. Tetapkan batas Waktu (Deadline)

3. Buat Catatan Kecil

4. Kerjakan hal-hal yg penting saja

5. Gunakan Telpon, HP

6. Tetapkan Waktu Untuk Kerja

7. Ajukan Pertanayaan

8. Berorientasi Pada Tindakan

9. Lakukan Refleksi

10. Siapkan diri untuk Pekerjaan setiap hari

11. Bergurulah Pada pengalaman




Mental Pegawai VS Enterpreneur

* Jangan berjiwa kuli atau buruh, jangan bekerja asal-aslan, kuli bekerja dengan otot enterpreneur bekerja dengan otak, jadilah org yg mau bertanggungjawab terhadap yg telah dikerjakan
* Belajar menjadi pemimpin, sebelum menjadi pemimpin yg baik jadilah anak buah yang baik
* Tidak berjiwa konsumtif, tidak boros, belajar investasi & menabung, jangan besar pasak daripada tiang
*

*


* Enterpreneur selalu berjiwa dan berusaha mempunyai, menambah dan memelihara aset sebagai salah satu unsur modal
* Belajar menghitung & menganalisa resiko, sebab apapun yang dilakukan di dunia ini selalu punya resiko
* Hilangkan kebiasaan berkeluh kesah, biasanya org lain kurang simpati dg keluh kesah
* Hilangkan kebiasaan berkelit dari permasalahan dengan cara berdalih atau alasan. Biasakan mencari solusi
*

*


* Jangan cepat berpuas diri dan lupa daratan karena telah sukses, tapi belajar mawas diri dan syukur. Org yang puas diri biasanya kreativitasnya mandeg
* Jangan cepat berputus asa, setiap kesulitan pasti ada solusi, hadapi kesulitan sebagai tantangan bukan rintangan.
* Belajar selalu memenuhi comitment, jangan mengumbar janji tanpa bukti. Janji adalah hutang yg harus dibayar
* Selalu menjaga reputasi diri, tanpa merugikan/menjelekkan org lain. Reputasi seseorang diukur dari kinerja, comitmen & kemampuannya, yg akan dibuktikan dengan waktu
*

* Selalu memperluas wawasan, banyak membaca & belajar yg berkaitan dg bisnis dan enterpreneurship
* Memperluas dan memelihara “personal network”, memperbanyak kawan dan kenalan dari berbagai macam profesi dan status di masyarakat
* Berusaha berinteraksi dan proaktif dengan pihak lain dg pola “ mutual benefit “ atau “win-win solution “. Jangan mau menang dan penak sendiri
* Belajar menjadi “ team player ” dalam “team work”. Ingat berhasil bukan karena diri sednri tetapi karena team work.
*

*


* Belajar melayani org lain dg sebaik-baiknya terutama pelanggan (costumers). Hilangkan jiwa feodal, selalu minta dfilayani dan tidak mau melayani
* Belajar mengelola stress gar terbiasa dan memiliki kesiapan kualitas mental yang stabil dalam menghadapi berbagai tekanan
* Belajar memanajemen waktu dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu utk hal-hal yg produktif dan positif. Waktu laksankan pisau bermata dua, jika anda tidak dapat memanfaatkan anda sendiri akan dibinasakan
* Belajar menjaga kebersihan, ketertiban, kerapian dilingkungan sendiri, karena merupakan bagian dari disiplin
*

*


* Belajar bertindak disiplin, cermat, akurat dan terencana, agar setiap aktivitas efektif dan efisien
* Miliki kesadaran dan kemampuan memelihara serta merawat aset (milik sendiri, perusahaan, instansi dan publik)
* Belajar menjadi orang kreatif dan inovatif, agar memiliki keunggulan kompetitif
* Miliki kepercayaan diri yang tinggi, sebagai modal utama meraih sukses
* Jadilah orang yang mandiri, tetapi dpt kerjasama dengan orang lain, saling memerlukan dan saling menguntungkan
* Miliki sikap susila dan sopan santun, ramah tamah
* Hilangkan sikap sombong, arogan, dan mental feodal
*

*


* Sikap Mental yg Harus Dikikis
*

* Dalam Buku “ Manusia Indonesia “, Karya : Muchtar Lubis
*

* Munafik atau Hypokrit
* Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikiranyya dan sebagainya.
* Bersikap & berperilaku Feodal
* Percaya Takhayyul
* Artistik, berbakat seni
* Lemah watak dan karakternya

Bagian 4

Profesi Dalam Kehidupan

Kiyosaki (1998), Dalam buku “Cash Flow Quadrant” , manusia dibagi 4 (empat) golongan dalam mencari nafkah

* Employee (pegawai), Anda Bekerja untuk orang lain.
* Self Employed (Pekerja Lepas), Anda memiliki pekerjaan sendiri
* Business Owner (Pemilik Usaha), Orang lain bekerja untuk Anda
* Investor (penanam Modal), Uang bekerja untuk Anda
* Pegawai Vs Enterpreneur

Pegawai

1. Mencari Kerja
2. Meniti Karir
3. Hasil; Gaji & Tunjangan
4. Membayar PPH
5. Tidak Membangan mata rantai ekonomi
6. Hutang Bank untuk konsumtif

7. Mencari Kesejahteraan diri sendiri dan keluarga
8. Mempunyai peluang kaya rendah
9. Ada batas Usia Pensiun
10. Derajat kebebasan rendah
11. Mempunyai peran terbatas (manajer, eksekutif, operator, Administrasi, dll)

Enterpreneur

1. Menciptakan lapangan Kerja
2. Memb esarkan perusahaan

3. Menggaji Pegawai
4. Membayar PPN dan PPH pegawainya
5. Membangun mata rantai ekonomi
6. Hutang bank untuk kredit investasi
7. Mensejahterakan Pegawai

8. Peluang jadi orang kaya sangat besar
9. Tidak ada Batas Pensiun
10. Derajat Kebebasan Tinggi
11. Peran lebih luas & Kompleks (Pemimpin, Manajer,


Pengaruh Pola pikir Tradisional

“ Orang yg menikuti orang banyak tidak akan pernah diikuti oleh orang banyak ( John Maxwell )

vKurang Motivasi & Antusias

“ Antusiasme mudah menular, mulailah menyebar wabah ini ” ( Don Ward )

“ Antusiasme adalah keyakinan yang membara “ (George Adams )

vSifat Insinyur yang Introvert

“ Hidup terdiri dari 10 % dari apa yang anda bentuk, dan 90 % bagian Anda dibentuk darinya “ ( Irving Benson )

vPengaruh Etos Keberhasilan yg Kurang Menghargai Proses

Dukungan Pemerintah

* Terhadap Enterpreneurship
* Tidak merepotkan pengusaha, yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi
* Tidak membebani pengusaha dan investor dengan peraturan yg menyulitkan
* Mempermudah dan mempercepat urusan legalitas dan ijin-ijin
* Pengurusan tanhah menjadi SHM, HGB dan HGU
* Pembangunan infrastruktur, daerah potensial ekonomi
* Pemerintah hendaknya b ertindak sebagi regulator, motivator, fasilitator, promotor dan mediator
* Pemerintah terbuka & proaktif u/ komunikasi dg Pengusaha
* Manfaat Dukungan Pemerintah
* Terhadap Enterpreneurship
* Ekonomi berjalan, ada msukan untuk APBD dan APBN
* Terciptanya lapangan kerja, mengurangi pengangguran
* Tercipta kesejahteran dan ketentraman sosial
* Roda ekonomi berputar, timbul mata rantai ekonomi
* Iklim ekonomi kondusif/tumbuh, banyak investor,
* Pemerintah berwibawa, rakyat percaya dan hormat, negara akan berkembang
* Mengurangi urbannisasi, pemerataan ekonomi, keadilan sosial

Anggapan Beberapa Orang

Tentang Enterpreneurship

Mitos “ Terlalu Muda Untuk Memulai Bisnis “

Impikan apa yg berani Anda impikan. Lakukan apa yang berani Anda lakukan,

dan Jadilah apa yang berani Anda inginkan (Dr. Walter Doyle Staples)

Ingat : Bill Gates (pendiri Microsoft)

Susi Pudjiastuti (eksportir Indonesia )

Mitos “ Terlalu Tua Untuk Menjadi PeBisnis “

Tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi seorang yang Anda Inginkan

(George Elliot)

Mitos “ Tidak Mempunyai Modal “

Kita tidak memiliki maslah uang , Yang kita miliki adalah maslah IDE (Amy Rand)
Kekayaan adalah produk dari kapasitas Pemikiran Manusia ( Robert Schuller)

Diposkan oleh fuad di 15:01 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 5

Dijual Enterpreneur

(Penjual Barang & Jasa)

Pada usaha penjualan barang, maka ntuk menghadapi kompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan, maka Enterpreneur perlu komitmen terhadap

* Harga Bersaing dan Wajar.
* Kualitas memadai dengan yang ditawarkan
* Waktu pengantaran yang tepat daan akurat
* Layanan purna jual (after sales service)
* Tuntutan selera pasar u/ produk-2 khusus


Untuk penjualan Jasa

Jasa adalah suatu kebutuhan manusia yang tujuannya untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, kepraktisan, penghematan waktu dll. Beberapa contoh usaha jasa antara lain:

*


* Pedngurusan perpanjangan STNK & mutasi kendaraan.
* Pembuatan SIM
* Perjalanan (tour & travel )
* Pembuatan sertifikat tanah
* Penyelenggaraan & peralatan pesta, perkawinan, dll
* Pengiriman TKI ke luar negeri
* Penjualan Rumah


Untuk penjualan Jasa

Beberapa contoh usaha jasa antara lain:

* Keamanan & sekuriti
* Pengiriman barang & dokumen
* Pengobatan, kesehatan, pijat tradisional,
* Perencana & Pengawas Bangunan (Konsultan)
* Pemborong Bangunan (kontraktor)
* Pendidikan, kursus, pesantren, pengajian (nirlaba)
* Salon kecantikan, penitipan anak, Penjahit, Perbankan, Transportasi, Penerjemah, guide wisata,


Menjual IDE & SOLUSI:

* Latar belakang; Setiap manusia adalah unik, dan tetap ingin unik, satu sama lain berbeda dan ingin terlihat perbedaannya, antaral alin ; Jenis kelamin, etnis, agama, status pendidikan, status sosial, status ekonomi, status umur, status nikah, status profesi, dll
* Terkait status ekonomi dan status sosial, kebutuhan manusia akan terus meningkat, dari kebutuhan dasr sampai “ self esteem” (Abraham Maslow),
* Perubahan IPTEK mempengaruhi pola kebutuhan manusia
* Sistem ICT (Information & Comunication Technology), mempengaruhi perilaku dan kebutuhan manusia
* Manusia punya sifat bosan, senang pada hal-2 baru.

pertimbangan faktor-2 di atas, Enterpreneur harus mengembangkan bisnis dengan titik tolak menjual IDE dan Solusi

* Pengembangan IDE dengan dasar kreativitas dan inovasi sebagai peluang bisnis
* Kita harus tahu dan sadar, bahwa yang didinginkan manusia adalah “ VALUE “ sebagai konteks
* Perlu diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan Value atau nilai jual
* Suatu produk (barang atau jasa) kelihatannya sama, tetapi masing-2 mempunyai “ nilai jual “ yang berbeda.
* Faktor-2 Nilai jual (value ) perlu dikaji dan terus dikembangkan


MASALAH HARGA

Sebetulnya tidak ada istilah murah atau mahal

dalam ukuran harga jual barang atau jasa, yang ada hanyalah mampu membeli atau tidak berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi atau daya beli masing-2 Pembeli. Harga mahal hanya terjadi kalau kita membeli barang atau jasa jauh di atas kewajaran. Harga tidak pernah berbohong. Kadang-2 kita yang dibohongi harga


Kreativitas & Inovasi

Selain 25 Faktor tsb, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjual barang atau jasa adalah :

* Model Baru
* Teknologi Baru
* Trend Baru
* Suasanan Baru
* Warna, Corak, Rasa Baru
* Bentuk dan Penampilan Baru



Faktor-2 Yang Mempengaruhi VALUE

1. Aman (safety)
2. Cepat (Fast)
3. Teliti (accuracy)
4. Baru (new)
5. Indah (beauty)
6. Prestise (prestige)
7. Andal (Reliability)
8. Harum
9. Besar (big)
10. Mungil (tiny)
11. Praktis (practical)
12. Ringan
13. Status
14. Nyaman (comfort)
15. Tepat (on-time)
16. Beda (unique)
17. Bagus (nice)
18. Cantik (pretty)
19. Mewah
20. Awet
21. Enak (delicious)
22. Kecil (small)
23. Alami (natural)
24. Ringkas (simple)
25. Irit (economical)

Tiga Hal Penting Dlm Enterpreneurship

Resources

1. SDM
2. Teknologi
3. Metode
4. Peraltan/Mesin
5. Material
6. Modal
7. SDA

RESOURCES

8. Informasi
9. Pelatihan
10. Penelitian
11. Peraltan/Mesin
12. Regulasi, Peraturan, UU, Perda, dll

PROSES

1. Enterpreneurship
2. Pemimpin
3. Organisasi
4. Manajemen
5. SDM
6. Lokasi
7. Alat Produksi

PROSES

8. Teknologi Tepat Guna
9. Modal Investasi
10. Modal Kerja
11. Kemiteraan
12. Transportasi
13. ITC
14. Personal Network

PASAR

1. Kebutuhan Pasar
2. Pasokan
3. Pesaing
4. Pembeli
5. Harga
6. Kualitas
7. Waktu

PASAR

• Promosi

• Distribusi

• Info Pasar

• Cara Pembayaran /Transaksi

• Selera Pasar

• Daya Beli

• Lain-2

Bagian 6

Perencanaan Strategis

1. Arti Perencanaan Usaha
2. Sifat Perencanaan Strategis
3. Visi Wirausahawan
4. Kelemahan Perencanaan Strategis
5. Nilai Perencanaan Strategis
6. Implementasi Perencanaan Strategis


* Bagi Pihak Dalam

1. Perencanaan Dalam Dokumen Tertulis
2. Perkembangan aplikasinya dapat diketahui & dipantau dg jelas
3. Perencanaan tertulis bersikap formal
4. Melibatkan semua pihak dalam perusahaan


* Bagi Pihak Luar

1. Pihak Luar ; Konsumen, Distributor & Investor
2. Distributor : jumlah produk, kualitas
3. Investor ; Lahan baru penanaman Modal, perencanaan usaha berorientasi pasar
4. Sebagai prasyarat kerjasma dengan pihak kedua, mendapatkan kredit usaha
5. Kunci keberhasilan mendapat investasi


* Sifat Perencanaan Strategis

Ada Lima Tahapan

1. Memahami Perusahaan
2. Tentukan Tujuan Jangka Pendek & Panjang
3. Tentukan Tindakan Alternatif
4. Implementasikan Tindakan Alternatif
5. Analisis Hasil, Tindakan Langkah Selanjutnya


* Visi Wirausahawan

Perencanaan merupakan transformasi visi kewirausahaan, meliputi 3 (tiga) Tahapan:

1. Komitmen Mulai Perencanaan
2. Pertanggungjawaban berdasarkan Kepercayaan
3. Pembentukan Pola Partisipasi Bawahan Dalam Pengembangan Perencanaan Strategis


* Kelemahan Perencanaan Strategis

Berdasarkan hasil riset, ada 4 kelemahan perencanaan strategis :

1. Kelangkaan Waktu
2. Kurang Pengetahuan
3. Tidak/Kurang Memiliki Keahlian Khusus
4. Sikap Kurang Terbuka & Tidak Mudah Percaya


* nilai Perencanaan Strategis

1. Berdasarkan hasil riset, ada 5 tingkatan strategi ( TS ) sbb :
2. (TS 0) : Tidak mampu memprediksi penjualan, profit & implementasi laba thn depan
3. (TS 1) ; Sebatas penjualan tahun depan, tidak tahu penjualan usaha, laba perusahaan & rencana implementasi laba jangka panjang
4. (TS 2) ; Tahu penjualan usaha tahun depan, tapi tidak tahu profit & rencana implementasi
5. (TS 3) : Tahu penjualan perusahaan, tidak paham rencana implementasi profit



* Implementasi Perencanaan Strategis

1. Pendekatan Model Strategis;
2. Pendekatan Manajamen Kesempatan
3. Evaluasi Sumber Daya Internal
4. Ramalan Kondisi Pasar Eksternal
5. Evaluasi Kekuatan & Klemahan Perusahaan
6. Formulasikan Tujuan Perusahaan


* Sifat Perencanaan Operasional

Proses Perencanaan Operasional

1. Mengacu Jangka Pendek & Panjang
2. Rencana Operasional
3. Perlu dibentuk Kebijaksanaan Operasioanal Dalam ; Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Manajemen.
4. Kebijaksanaan Operasional; Panduan Pengambilan Keputusan & Tindakan

Diposkan oleh fuad di 14:56 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 7

Pengembangan Rencana Perusahaan


Pengembangan Rencana


Perencanaan perlu Formulasi Tujuan &, Arah Masa Depan Perusahaan.
Faktor-2 Penting Perlu Diperhatikan

* Tujuan yang realistis (spesifik, diukur & diatur )
* Komitmen (keluarga, partner & karyawan)
* Titik Awal (perkembangan dapat dievaluasi secara berkala)
* Fleksibilitas (kendala diantisipasi & strategi alternatif diformulasikan)


* Menghindari Perangkap Tersamar Dalam Perencanaan
* Rencana Perusahaan
* Manfaat Rencana Perusahaan
* Mengembangkan Visi Rencana Perusahaan
* Rencana Perusahaan yang Lengkap
* Panduan Menyusun Rencana Perusahaan
* Elemen Rencana Perusahaan



 Tidak Punya Tujuan Realistis

* Tujuan yang akan dicapai lemah
* Alokasi Waktu tidak cukup
* Prioritas Pekerjaan kurang detail
* Langkah mengambil tindakan kurang

 Kegagalan Mengantisipasi Kendala yang timbul dalam Promo

* Kurang Antisipasi problem yang akan datang
* Lemahnya perencanaan
* Tidak ada perencanaa alternatif



 Tidak Adanya komitmen / Dedikasi

* Mengulur waktu
* Tidak menepati janji
* Tidak berhasrat menginvestasikan uang pribadi
* Bersifat boros

 Kurang Menunjukkan Pengalaman

* Tidak punya pengalaman bisnis
* Tidak paham industri perusahaan
* Tidak punya pengalaman usaha tertentu




Manfaat Internal (bagi Enterpreneur)

* Memandang usahanya kritis & Obyektif terkait ; waktu, usaha, riset dan disiplin
* Cermat dalam berasumsi tajam dalam analisa persaingan, ekonomi dan finansial
* Dapat mengukur perbandingan prediksi dengan hasil nyata, (terkait tujuan & sasaran)
* Sebagai alat komuniaksi antar enterpreuneur dan sarana operasioanal untuk pedoman



Manfaat Eksternal (Sumber dana)

* Rincian Informasi tentang potensi pasar dan segmentasi pasar
* Laporan keuangan yang prospektif, merupakan jaminan kemampuan bayar hutang
* Identifikasi resiko yang serius, memperkecil kegagalan
* Informasi Evaluasi secara menyeluruh
* Pedoman penilaian kemampuan individu & manajerial enterpreneur


Sudut Pandang Enterpreneurship

* Kemampuan Menembus Pasar
* Bukan hanya teknologi, inovasi & kreativitas
* Prakiraan Finansial
* Proyeksi Finansial untuk evaluasi investasi


I : Ringkasan
Bab 2 : Bagian Diskripsi Perusahaan
A. Diskripsi Umum Perusahaan
B. Latar Belakang Industri
C. Riwayat Perusahaan
D. Ciri Khusus Produk atau Jasa
Bab 3 : Bagian Pemasaran A. Riset & Analisis
1. Pasar sasaran (Konsumen)
2. Ukuran dan Trend Pasar
3. Persaingan
4. Estimasi


Bab 3 : Bagian Pemasaran B. Rencana Pemasaran
1. Strategi Pasar (Penjualan & distribusi)
2. Penetapan Harga
3. Periklanan dan Promosi
4. Estimasi
Bab 4 : Segmen Riset, Desain, dan Pengembangan
A. Rencana Pengembangan dan Desain
B. Hasil Riset Teknis
C. Kebutuhan Bantuan Riset
D. Struktur Biaya

Bab 5 : Segmen Manufaktur
A. Analisis Lokasi
B. Kebutuhan Produksi; fasilitas & Peralatan
C. Faktor Transportasi (Pemasok)
D. Supply Tenaga Kerja
E. Data Biaya Manufaktur
Bab 6 : Segmen Manajemen
A. Tim Manajemen ; Personil Inti
B. Struktur Hukum (Saham, Pemilikan, karyawan)
C. Lembaga Direktur, Konsultan, Penasihat dlsb


Bab 7 : Segmen Resiko
A. Problem yang penting
B. Kendala dan Resiko
C. Alternatif Tindakan
Bab 8 : Segmen Keuangan
A. Ramalan Keuangan
1. Laba & Rugi
2. Aliran Kas
3. Analisis Titik Impas
4. Pengendalian Biaya


Bab 8 : Segmen Keuangan
B. Sumber dan penggunaan Dana
C. Perencanaan Anggaran
D. Tahapan Pembiayaan
Bab 9 : Segmen Jadwal batas Waktu
A. Penetapan Waktu & Tujuan
B. Batas Akhir Waktu
C. Hubungan Peristiwa
Bab 10. Apendiks dan / Daftar Pustaka







Diposkan oleh fuad di 14:54 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 8

Perencanaan Modal Perusahaan

1. Sumber Permodalan
2. Utang vs Ekuitas
3. Merencanakan Pinjaman
4. Strategi Pengajuan Pinjaman
5. Persetujuan Pinjaman
6. Sumber Pendanaan Lain
7. Pembiayaan Ekuitas
8. Pasar Modar Ventura
9. Kriteria Evaluasi Proposal

Bebearapa Pertanyaan Permodalan

1. Modal untuk usaha apa ? (Produk atau jasa)

Ø Lokasi, pembeli, segmen pasar, darimana diperoleh barang/jasa, harga & kualitas terjamin, cara pembayaran

2. Berapa besar modal yang diperlukan ?

Ø Rupiah, dolar, dll ?

3. Kapan Modal diperlukan

Ø Bertahap/tidak, waktu pengembalian, jaminan

Beberapa Pertanyaan Permodalan

4. Berapa keuntungan akan dihasilkan ?

Ø Perhitungan biaya produksi & harga jual, reporting & pertanggungjawaban berkala, peralatan, tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, legalitas & ijin-2, rekening, prosedur kredit, pajak dll.

5. Kapan Modal akan dikembalikan

Ø Lama pinjaman, cash flow, bunga pinjaman, IRR (internal Rate of Return), BEP (Break Event Point), NPV (Net Present Value)

1.1. Modal Diri

1. Bentuk pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kesehata jasmani & rohani, dukungan keluarga (suami / istri & anak),
2. Bagi mereka yang pandai, kreatif, inovatif, modal diri dapat berkembang dalam bentuk penemuan, penelitian & karya-2 lainnya dapat dipatenkan sebagai “ modal intlektual “ dalam bisnis
3. Jika tidak dapat didaftarkan sebagai hak paten dapat didaftarkan sebagai “ hak cipta “

1.1.Modal Diri (Lanjut)

4. HAKI = Hak Atas Kekayaan Intlektual, berupa

Disain, rancang bangun & rekayasa

Karya seni

Mode atau fesyen

Tulisan-2 berupa buku, makalah, opini dll

Software

Film, fotografi

Musik, dll.

1.2.Modal Materi Sendiri

1. Biasanya didapat dari ; penyisihan hasil usaha ; gaji, ngobyek, dagang atau warisan
2. Modal materi dapat dijaminkan (sebagai agunan atau kolateral) untuk pinjaman, kredit dll
3. Modal materi yang paling bagus untuk agunan adalah kendaran bermotor ( merk, tahun & kondisi ), sertifikat tanah, rumah, deposito dan logam mulia

1.3. Modal Usaha

1. Modal Usaha dapat berupa Utang dan Ekuitas
2. Ekuitas (kekayaan) ; dicantumkan sebagai saham perusahaan dan dicatat dalam neraca perusahaan sebagai kekayaan.
3. Penambahan modal dan pengembangannya dapat melalui bursa saham atau go public atau menjual obligasi
4. Kinerja perusahaan dapat diukur dari ratio utang dan ekuitas (debt equity ratio)

1. Sumber Permodalan (Lanjut)

1.4. Jenis Modal

Modal Investasi ; Digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk menunjang proses produksi. Yang termasuk Modal Investasi :

Pembelian Tanah (utk. Pabrik, kantor, gudang,

Pembangunan Pabrik

Pengadaan Peralatan (Mesin, alat berat dll)

Peralatan Kantor (komputer, meja, almari dll)

1.4. Jenis Modal (Lanjut)

Modal Kerja ; Terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya langsung (variable cost) :

Biaya Tetap ; Komponen biaya perusahaan yg tetap harus diperhitungkan ketika proses produksi sedang berjalan atau tidak, meliputi :

Biaya penyusutan

Gaji direksi & karyawan (tidak terlibat langsung dalam proses produksi)

Pemasaran, Bunga pinjaman, overhead perusahaan

Biaya Langsung ; Biaya untuk pembelian material atau komponen produksi / proyek, meliputi :

Pembelian tanah (untuk Properti)

Pembelian material bangunan (untuk proyek)

Gaji pegawai/karyawan yang terlibat langsung proses produksi (Upah Kerja )

Sewa alat, kendaraan dll (untuk proses produksi)

Pembelian perlengkapan kantor

3. Merencanakan Pinjaman

Perlu untuk permulaan bisnis

Dianjurkan walaupun punya uang cukup

Kekurangan modal, alasan umum perusahaan kecil

Jangka waktu pinjaman, tergantung kualitas rencana keuangan perusahaan

Perlu strategi yang utuh dan mencerminkan potensi keberhasilan perusahaan

4. Strategi Pengajuan Pinjaman
1. Dana awal untuk pendekatan pendekatan
2. Proyeksi aliran kas dan laporan keuangan
3. Daftar pengajuan pinjaman, biasanya :
1. Jumlah dan jangka waktu pinjaman
2. Tujuan dan pemanfaatn pinjaman
3. Cara & waktu pembayaran kembali
4. Jaminan yang dimiliki
5. Alternatif perusahaan, jika pinjaman tidak disetujui

5. Persetujuan Pinjaman

Beberapa langkah strategis ;

Penjelasan ringkas perusahaan

Proyeksi perubahan umum 2 – 5 tahun

Ringkasan pengalaman & personil inti

Uraian ringkas produk / jasa yang ditawarkan

Penjelasan ringkas ; pemasaran, penjualan, dan distribusi

Konsumen & cara memenuhi kebutuhannya

Mengetahui competitor & cara mengatasinya

6. Sumber Pendanaan Lain

1. Kredit Perdagangan

Diberikan supplyer yg menjual barang secara kredit, untuk perusahaan kecil yang tidak mendapat pendanaan

Dicatat dalam neraca sebagai piutang

Biasanya dibayar 1 – 3 bulan

Suplyer memberikan kredit dengan tujuan marketing, untuk menarik konsumen

2. Pendanaan Piutang

Pendanaan jangka pendek dari bank komersial,

Agunan dapat berupa aktiva

2. Pendanaan Piutang (Lanjt)

Pinjaman dengan notifikasi (non notifikasi)

Pembeli produk diberikan rekening bank peminjam sebagai kepercayaan

Penjual akan dibayar bank setelah pembeli mengisi rekening

3. Anjak Piutang (factoring)

Pinjaman berupa penjualan piutang

Aturan baku, pelaku membeli piutang peminjam dengan diskonto yang besarnya disepakati bersama

Biasanya dilakukan setelah pengiriman barang

4. Perusahaan Pembiayaan

Pinjaman memberikan pinjaman berdasarkan jaminan aktiva seperti ; piutang, persediaan & peralatan

Untuk marketing, bagi perusahaan yang tidak dapat pinjaman dari bank

7. Pasar Modal Ventura

Modal Ventura : sumber dana ekuitas yang penting, terdiri dari para profesional berpengalaman yg memberi kan jasa keuangan pada perusahaan baru berkembang, meliputi

Modal awal & ekspansi

Riset pasar & pemasaran, strategi, konsultasi manajemen, audit manajemen & evaluasi

Bantuan negosiasi perjanjian teknis

Bantuan sistem manajemen & akuntansi

Bantuan pengelolan SDM dan perjanjiaan kerja

Bantuan pengeloaan resiko & program asuransi

Panduan penerapan berbagai peraturan pemerintah

Hubungan dengan konsumen prospektif, pemasok dan ll.

Diposkan oleh fuad di 14:52 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 9

Mendirikan Perusahaan Kecil

Perusahaan Kecil

* Dikelola secara mandiri
* Dimiliki perseorangan / sekelompok kecil
* pemilik modal
* Ruang lingkup operasi terbatas
* Jumlah pekerja sekitar 10-50 orang
*
* Bidang Usaha Jasa : Salon kecantikan, SPBU, restoran, cuci cetak film,
* Pedagang Eceran : toko roti, toko buku & majalah, toko kaset & CD,
* Grosir ; merupakan perantara antara produsen dan konsumen, misal ; makanan, minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dll

* Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah
* Dikit-dikit jadi bukit
* Ada satu milyar rupiah, karena ada satu rupiah
* Start small and start now

1. Memulai & Mengelola Pers. Kecil

* Komitmen
* Pilihan bidang usaha (barang /jasa)
* Mendirikan perusahaan baru atau membeli perusahaan lain
* Menjadi pelaku pasar
* Informasi (internet, yellow page, majalah, koran, dll)
*

2. Membuka Perusahaan Kecil

* Perencanaan Usaha
* Pembiyaan Modal
* Pengenalan pasar
* Pengelolaan karyawan
* Pencatatan Akuntansi

3. Perencanaan Perusahan

* Uraian ringkas industri & produk atau jasa yang ditawarkan
* Analisis pasar, kebutuhan produk dan sifat persaingan
* Rencana pemasaran (lokasi, lambang, iklan dan peragaan)
* Rencana Operasi (forcasting, proyeksi keuangan, prosedur akuntansi dan persyaratan SDM)
* Rencana Permodalan
*

4. Pembiayaan Perusahan

* Investasi Pemilik
* Tabungan pribadi, jual mobil, saham dll
* Investasi dari Keluarga dan Teman
* Hati-2 dalam pengelolaan
* Adanya pemisahan yg jelas dg uang pribadi
* Perbankan
* Kredit UKM
* Perlu proposal

5. Kelebihan Perusahan Kecil

* Fleksibel
* Dikelola pemiliknya, cepat bereaksi thd perubahan pasar, pengembangan ide produk lebih cepat
* Lebih jelas dalam pengoperasian
* Lebih sederhana dibanding perusahaan besar, jumlah pekerja sedikit, beroperasi dengan modal kecil,
* Pelayanan yang akrab
* Lebih memungkinkan pelayanan dilakukan akrab & santun, perhatian konsumen lebih besar

6. Kekurangan Perusahan Kecil

* Keterbatasan kecakapan Manajerial
* Pemilik biasanya kurang memiliki variasi keterampilan, banyak yang tidak professional
* Kesulitan Pengembangan Dana
* Sulit mendapatkan dana pembiayaan, bersaing dengan perusahaan besar untuk mendapatkan dana investasi, bunga bank lebih besar pada perusahaan kecil. Penyan-dang dana biasanya kurang percaya
*

7. Faktor-2 Penyebab Kegagalan

* Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,
* Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal
* Perekonomian tidak menentu
* Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas
* Kesulitan Pengembangan Dana
*

* Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,

* Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal
* Perekonomian tidak menentu
* Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas
* Kesulitan Pengembangan Dana


9. Bentuk Perusahaan

* vUsaha Mandiri
* Dapat berupa usaha mandiri, usaha modal bersama (parnership), koperasi, dan perseroan terbatas (CV).
* Kelebihan Usaha Mandiri
* ØMudah didirikan dengan modal terbatas
* ØKeuntungan usaha milik pribadi
* ØPengawasan langsung saat operasional

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

* Kekurangan Usaha Mandiri
* Pertanggungjawaban hukum tidak terbatas
* Kesulitan mengembangkan modal
* Keterbatasan keahlian manajemen
* Sulit mendapatkan karyawan profesional
* Kehidupan perusahaan tidak stabil
* Seluruh kerugian ditanggung oleh pelaku usaha

2. Usaha Bersama (Partnership)

* Perusahaan yg dikelola dua orang atau lebih dengan ikatan perjanjian formal secara notariat.
* Setiap orang dapat memberikan konstribusi dalam bentuk ; uang, skill, perlengkapan/ peralatan usaha, manajemen tugas masing-2, kompensasi (gaji, pembagian laba)
*
*

Diposkan oleh fuad di 14:43 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 10

Mendirikan Perusahaan Keluarga

Perusahaan Keluarga

Ciri dari perusahaan ini adalah, adanya keterlibatan keluarga baik dalam hal kepemilikan (saham) maupun dalam opersaional perusahaan. Biasanya pengambilan keputusan dilakukan non formal (bersifat kekeluargaan)


Perusahaan Keluarga

* Keterlibatan Keluarga dalam perusahaan
* Hubungan antara keluarga & Perusahaan
* Prioritas Kepentingan antara Keluarga & Perusahaan
* Faktor Positif & Negatif Keterlibatan keluaraga
* Peran Hubungan Keluarga
* Potensi Konflik
* Susksesi Perusahaan

Keterlibatan Keluarga

* Dua atau lebih anggota keluarga yang terlibat
* Lingkup dan skala keterlibatan
* Variasi keterlibatan

Hubungan antara keluarga & perusahaan

* Perusahaan bertujuan mencari laba sesuai etika bisnis yang berlaku
* Keluarga bertujuan mencari kesejahteraan
* Perlu pemahaman & persepsi yang sama
* Tidak boleh ada perbedaan kepentingan
* Kultur dan manajemen perusahaan dibedakan dengan rumah tangga

Prioritas Kepentingan

* Tentukan prioritas kepentingan keluarga dan kepentingan perusahaan
* Pengambilan keputusan cukup sulit
* Hubungan kerja antara pimpinan dan non pimpinan
* Kadang kepentingan lebih diprioritaskan dari pada kepentingan perusahaan
* Kebijakan lebih dipengaruhi hubungan keluarga dari pada kepentingan perusahaan

Faktor positif keterlibatan keluarga

* vHubungan antar keluarga secara karakteristik dan kepribadian sudah dikenal sebelumnya
* vFaktor komunikasi lebih mudah
* vRasa kebersamaan memiliki perusahaan dapat memberikan motivasi kerja keras
* vJika perusahaan rugi keluarga tidak akan meninggalkan
* vKomitmen tinggi mempertahankan dan mengembangkan perusahaan
*

Potensi Konflik Perusahaan Keluarga

* Perbedaan perangai, kebiasaan dan bakat yang berbeda dari anggota keluarga
* Munculnya anggota baru karena adanya pernikahan dan kelahiran anak/cucu
* Pembagian warisan
* Konflik beresiko bangkrut dan perusahaan dijual




* Suksesi Kepemimpinan

* Tekanan & Kepentingan dari pihak luar
* Anggota keluarga
* unsur di luar keluarga
* Konflik dalam keluarga
* Kejadian tidak terduga
*
*
* Tekanan & Kepentingan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan (anggota keluarga sendiri dan karyawan perusahaan )
* Persaingan antara Keluarga
* Keluarga sebagai anggota Karyawan
* Konflik dalam keluarga
* Kejadian tidak terduga
*
*

Mengembangkan strategi Suksesi

* Memahami Aspek-2 kontekstual (waktu, jenis perusahaan, Kemampuan & Kecakapan Manajer dan Faktor lingkungan )
* Mengidentifikasi tingkat kemampuan suksesor
* Pengetahuan bisnis yang memadai
* Kejujuran & kemampuan berdasarkan bakat
* Kesehatan fisik yang prima

* Kecerdasan

Merencanakan Rencana Suksesi

Ada 4 tahapan perlu diperhatikan agar suksesi tidak

menimbulkan masalah

* Komitmen anggota keluarga
* Identifikasi Suksesor
* Perusahaan harus tetap bertahan & berkembang
* Permufakatan Rencana

Peran hubungan keluarga

* Akan berkembang secara berkesinambungan
* Pengelolaan secara seimbang antara bisnis dan keluarga, terutama skala prioritas waktu dan aktivitas
* Sejak dini telah dipikirkan “suksesi “ untuk generasi penerusnya.
* Minat anak sebagai calon penerus thd dunia bisnis
* Penunjukan anak secara obyektif berdasarkan bakat, kemampuan dan kepemimpinan
* Hubungan bisnis berdampak positif terhadap hubungan keluarga

Diposkan oleh fuad di 01:08 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 11

Perusahaan Waralaba (Franchise)

Perusahaan Waralaba/Franchise

Merupakan salah satu sistem atau model distribusi yang digunakan produsen untuk mengirimkan barang kepada konsumen dan melakukan distribusi yang berkembang


Latar Belakang

* Franchise dari bhs perancis “ franchir” artinya : membebaskan dari perbudakan
* Arti Umum; memberi hak positif utk melakukan atau menggunakan sesuatu secara komersial
* Pada umumnya hak tersebut mencakup penggunaan nama atau metode kerja yang telah dikenal dan dimiliki oleh orang lain
*

* Asosiasi Franchise Internasional : Franchise adalah hubungan antara dua pihak (franchisor & franchise ), dimana pengetahuan, citra, keber hasilan, manufaktur, dan teknik pemasaran pihak franchise diperoleh dari pihak franchisor. Seseorang yang membeli frnachise berarti ia telah membeli perusahaan yang telah dikemas
*

* Telah dikenal sejak abad pertengahan sebagai model tempat enjualan (outlet)
* Franchise pertama kali ; Mesin jahit Singer
* Waralaba (franchise), kini berkembang pesat dan merupakan cara untuk memiliki perusahaan dengan menjalin kontrak antara enterprenurship dan pemilik franchise
*

* Contoh; KFC, McD, Pizza Hut dll
* Franchise adalah kontrak perijinan nama, merk dagang, dan logo perusahaan yang berisi :
* ikhtisar peraturan pengoperasian
* Jasa yang disediakan franchisor
* Persyaratan keuangan
* Persetujuan pembelian peralatan sesuai standar
* Sistem penjualan & pelayanan
* Bantuan manajemen, akuntansi, pelatihan dll
*


Jenis Waralaba/Franchise

* Waralaba Pabrik-Pengecer
* Pabrik memberi ijin pada Pengecer untuk menyimpan & memasarkan produknya
* Contoh ; kendaraan bermotor, peralatan pertanian, produk minyak & gas, sepatu dll
* Waralaba Pabrik-Grosir
* Franchise melakukan aktivitas produksi dan mendistribusi kan & mengawasinya pada pengecer
* Contoh ; produk minuman, bir, fanta, coca cola, the botol dll
*

*


* Waralaba Grosir-Pengecer
* Grosir mensponsori waralaba eceran
* Franchisor mencari pengecer independen untuk menjadi Franchise dengan menjalin kontrak
* Waralaba Nama Perusahaan
* Franchisor punya nama perusahaan yang dikenal dan terbukti sangat menguntungkan
* Contoh ; Holiday Inn, Sheraton Inn, KFC dll


Sifat Hubungan Waralaba/Franchise

* Berupa perjanjian Kontrak; mengatur
* Kebebasan melakukan & menggunakan merk
* Pengendalian & distribusi produk / jasa
* Sistem pembayaran,
* Perpanjangan kontrak
* Pemeliharaan standar operasi
* Pengendalian manjemen, pengambilan keputusan bersama, pertukaran SDM, pelatihan dll


Evaluasi Hubungan Waralaba

* Franchisor
* Akusisi Modal
* Mengurangi Biaya Pemasaran
* Kewirausahaan
* Franchise
* Perusahaan & metodenya telah teruji & terbukti profit
* Bermula dengan produk/jasa yg telah dikenal
* Dapat memperoleh bantuan dalam bebarapa bidang

Bagian Kesepuluh
ENTERPRENEURSHIP

Evaluasi Perjanjian waralaba

* Biaya awal & perpanjangan
*

* Franchisor perlu biaya awal untuk ; modal kerja, sewa/ beli lokasi usaha, pelatihan, asuransi dll
*

* Lokasi Usaha & Fasilitas
*

* Lokasi sangat menentukan keberhasilan
*

* Ada perbedaan setiap jenis usaha, misal outlet pakaian, minuman, properti, jasa, kursus dll
*

* Mencari lokasi dapat menggunakan perantara
*

* Pengasruh

bebarapa aspek lingkungan, pemerintak harus jadi pertmbangan utama


Jangka Waktu Pemutusan & Pengalihan Kontrak

* Jangka Waktu
* Biasanya sd 10 – 20 tahun
* Pada umumnya ditentukan sewa guna usaha atas properti
* Pemutusan Hubungan
* Franchise tidak bisa bekerjasama, salah kelola atau gagal usaha
* Franhise biasanya pada posisi lemah


* Pengalihan Kontrak
* Dalam perjanjian sudah ada klausul
* Dapat dibeli kemabali setelah pemutusan hubungan kontrak
* Dialihkan ke perusahaan/orang lain


Keunggulan & Kekurangan Franchise

Keunggulan

* Bantuan & Pelatihan Manajemen
* Konsep perusahaan, Produk & Nama yang telah dikenal
* Bantuan Keuangan
* Kepemilikan


Kelemahan

* Biaya Awal Tinggi
* Pembatasan Kebebasan Beroperasi
* Kepemilikan Orang lain (Tidak dapat menjadi milik sendiri)


Diposkan oleh fuad di 00:53 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

14 Januari 2009
Bagian 12

MEMBANGUN USAHA

* Manusia mahluk sosial, perlu bermasyarakat.
* Manusia mempunyai banyak latar belakang dan keanekaregaman seperti ; usia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, ekonomi, profesi, agama, kebangsaan, etnik, budaya, etika, dll
* Hasil Riset : 85 % enterpreneurship sukses, karena kemampuan bergaul, 15 % karena kemampuan teknis

* Faktor Penting Pergaulan

1. Saling mengerti & memahami (mutual understanding)
2. Saling bermanfaat (mutual benefit)
3. Saling menerima dan memberi (take & give)
4. Saling mempercayai (mutual trust)
5. Amanah, tidak munafik (comitment)

* Manfaat Pergaulan

1. Kenal dan dikenal
2. Mengenali kekuatan & kelemahan diri sendiri
3. Menjadi orang yang percaya diri
4. Mengenali potensi yang dimiliki
5. Menambah wawasan
6. Memiliki rasa humor
7. Menunjang karir & pekerjaan
8. Menjadi manusia punya visi
9. Menjadi manusia kreatif & inovatif
10. Memiliki kemampuan bicara & komunikasi
11. Menumbuhkan jiwa empati & sikap simpati
12. Melatih & membiasakan diri bisa bermanfaat bagi orang lain
13. Mudah mendapatkan informasi
14.
15. Menumbuhkan peluang bisnis
16. Mempunyai personal network & mampu membina keakraban
17. Hidup gembira & optimis
18. Hidup lebih mudah, banyak teman untuk diminta pertolongan
19. Bisa bekerjasama dengan orang lain
20.

Bergaul Harus Dibiasakan

Tidak cukup mengerti dan menyadari pentingnya bergaul, tapi enterpreuner harus memiliki kemampuan bergaul dengan latihan & membiasakan sebagai :

Hasil olah pikir (tumbuh pola pikir rasional, realistis & pragmatis)

Hasil olah rasa ( tumbuh jiwa empati dan sikap simpati)

Hasil ucapan (saling komunikasi dg baik, saling mengerti dan tukar informasi)

Hasil perbuatan, karya nyata & prestasi

Diposkan oleh fuad di 21:02 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 13

Risiko & Kegagalan

Pendahuluan

Risiko kegagalan dalam enterpreneurship adalah sama dengan peluang kesuksesan.

Risiko tidak mungkin dihindari. Semakin besar rencana keuntungan suatu usaha semakin besar peluang resiko yang terjadi


Penyebab Terjadinya Risiko

* Salah perencanaan (produksi, pasar & harga)
* Salah antisipasi pasar dan kapital (modal)
* Penyebab internal Organisasi (manajmen, arus kas, akunting, anggaran, dll)
* Penyebab eksternal organisasi
* Kurang kontrol, timbul deviasi

* Creative destruction dari kompetitor (harga, pelayanan, promosi, iklan, kualitas dll)
* Komitmen/harapan pihak lain (pembeli, mitra kerja, bank, pegawai, pemerintah, suplier dll)
* Dukungan Sumber Daya (keuangan, bahan baku, teknologi. Dsb)

* Pimpinan kurang memahami syarat teknis & manjemen yang harus dipenuhi
* Syarat Teknis ; Teknis produksi, Komersil (penjualan & pembelian), Keuangan (perencanaan & pemakaian modal), Jaminan, Akutansi termasuk Statistik
* Syarat manajemen : Perencanaan, Organisasi, disiplin, koordinasi dan Pengawasan
*
* Rencana kurang matang



jenis-2 Risiko

q

* Risiko datang dari dalam manusia sendiri ( Jasma ni, Rohani & Sosial) dan Lingkungan alam, Jenis-2 Risiko dibedakan sbb :
* Risiko Murni
* Risiko Spekulatif
* Fundamental Risk
* Particular Risk


Menyiasati Risiko Bisnis

q

* Buat perencanaan bisnis sebaik-2nya, realistis & perhatikan semua aspek terkait, antara lain ;
* Pasar, kompetitor, SDM, Teknologi, proses produksi
* Analisis keuangan, Hukum, Infrastruktur & Mitra Usaha
* Pasokan bahan baku, Subkontraktor, Suplier
* Sumber keuangan (Modal), Lokasi, Politik, Keamanan, Sosial Budaya & Moneter
* Lindungi kemungkinan risiko, (misal asuransi)

* Lakukan pelatihan & motivasi SDM terus menerus, dan perhatikan
* Hindari keluar/masuk pegawai, rotasi posisi
* Rasionalitas pegawai
* Status pegawai tetap & kontrak
* Lakukan kontrol sebaik-baiknya untuk semua aspek & kegiatan perusahaan (pasar, keuangan, pembelian, penagihan dsb)

Jangan terlalu banyak piutang, sebab bisa menurunkan kinerja keuangan
*
* Jangan berlebihan yang berakibat pemborosan
* Bayarlah utang sesuai schedul
* Waspada terhadap kebijakan pemerintah, deregulasi dll
* Waspada pemalsuan/pembajakan produk
* Pelihara hubungan baik dengan pelanggan

Kesalahan Persepsi Bisnis

Ada perbedaan persepsi antara orang yang berjiwa enterpreneur dan yang tidak, terutama dalam beberapa permasalahan sbb:

q

1. Belas Kasihan & Kesepakatan Bisnis
2. Meminta tetapi Membeli
3. Memberi tetapi menjual
4. Meminjam tetapi berhutang
5. Mengemis, merengek tetapi menawarkan atau mempengaruhi
6.
7. Anatara Menipu & Komitmen
8. Antara Menjelaskan & Memaksa
9. Saling Merugikan & Saling Menguntungkan
10. Antara Gratis & Membayar
11. Yang Kuat atau Lemah sebgai Pengusaha
12. Antara Besar & Kecil dalam skala Usaha


Bentuk-2 Kegagalan

1. Tidak tercapai tujuan seperti yang diharapkan
2. Kalah, Rugi, Bangkrut
3. Batal, tertipu, terpedaya, terkecoh
4. Celaka
5. Ditolak, disisihkan, dibatalkan
6. Tidak llus
7. Tidak ada kemajuan



Cara Positif Memandang Kegagalan

1. Kegagalan adalah bahan evaluasi diri
2. Pelajaran berharga untuk tidak diulangi
3. Nilainya sama dengan kesuksesan
4. Setiap orang sukses pasti pernah gagal
5. Sebagai motivasi & cambuk untuk lebih maju dan sukses
6. Merupakan sukses yang tertunda
7. Mungkin yang terakhir sebelum meraih sukses
8.

Diposkan oleh fuad di 20:52 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 14

Teknik Penanganan Resiko

Teknik Penanganan Resiko :

· Menanggung Resiko Sendiri

1. Tidak perlu membayar uang premi

2. Tidak berurusan dengan Birokrasi

3. Resiko ditanggung sendiri

4. Tidak dapat ganti rugi

Penanganan Resiko Oleh Pihak Lain

Keuntungan

1. Tidak semua resiko yang diderita ditanggung sendiri

2. Memperoleh ganti rugi dari pihak penanggung resiko

Kerugian

1. Membayar premi secara berkala

2. Permohonan menjadi anggota asuransi

3. Jika ada musibah perlu pengajuan klaim

Asuransi

1. Ditinjau dari segi Ekonomi
2. Ditinjau dari Segi Hukum
3. Ditinjau sebagai lembaga terhadap kebutuhan peralihan Resiko
4. Ditinjau dari Aliran Asuransi





*

Ditinjau dari segi Ekonomi


1. Merupakan Lembaga Keuangan, tempat tertanggung mengalihkan resiko usahanya
2. Dapat mengumpulkan dana besar untuk dimanfaatkan masyarakat
3. Sebagai jaminan atas kerugian peristiwa takterduga
4. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan nasabah


* Ditinjau dari segi Hukum

* Pengertian autentik tertuang dalam pasal 246 KUHP
* Asuransi adalah perjanjian, dimana seorang penang gung mengikatkan diri pada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian, yang karena suatu kelebihan, kerusa kan, kehilangan, keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.

*
* Ditinjau sebagai Lembaga terhadap kebutuhan peralihan risiko

* Asuransi atau pertanggungan didalamnya selalu mengandung pengertian RISIKO
* James L.Astheaen ; dalam buku ; Risk & Insurance, Asuransi adalah suatu Institut yang direncanakan guna menangnani RISIKO
* Robert I. Mehz & Emerson Cammack ; Pemindahan RISIKO itu lazim dinamakan asuransi

*
o Ditinjau dari Aliran Asuransi

* Aliran Transfer : Asuransi adalah pemindahan Risiko murni dari tertanggung kepada Penanggung
* Aliran Teknik; Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, sehingga kerugian yang dapat diramalkan dipikul merata oleh semua anggota yang tergabung dalam kelompok tersebut
* Aliran Gabungan ; Asuransi adalah alat sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan risiko
*

Jenis Asuransi

2.1. Asuransi Kerugian

Asuransi Kebakaran, Jenis polisnya adalah ;

Polis Terbuka (Open Policy)

Polis dengan harga taksiran (Valued Policy)

Polis dengan syarat membangun kembali

Polis maksimum deklarasi

Asuransi Pengangkutan Laut

Asuransi Kerugian

* Asuransi Pengangkutan Laut
* Total Loss Only (TLO), mengganti ganti rugi barang rusak, berlaku u/ barang bukti (tanpa pengepakan)
* Free of Particular Avarage (FPA), memberi ganti rugi terhadap kerugian total loss dan kerugian umum
* With Avarage (WA)
* Franchise Clause
* All Risk
* All Loss Demage

* Asuransi Kendaraan Bermotor
* Peristiwa yang ditanggung dalam hal ini
* Pencurian kendaraan bermotor atau suku cadangnya
* Kerusakan akibat kebakaran, peledakan, kecelakaan, benturan dll.
* Ongkos kirim atau angkutan
* Pembayaran untuk avary umum



Diposkan oleh fuad di 20:37 0 komentar

Label: RINGKASAN KULIAH

Bagian 15

Pemasaran & Penjualan

* . Pasar

1. Tujuan atau sasaran pelemparan produk
2. Tempat bertemu & transaksi antara penjual dan pembeli (suply & demand)

* Pangsa Pasar : Bagian pasar yg akan kita raih dengan memper timbangkan produk atau jasa yg sama dari para pesaing, dari berbagai segi, misalnya ; harga, kualitas, pelayanan dll.



* Pemasaran:Bagian organisasi perusahaan yg melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam memasar kan produk atau jasa, dengan memperhatikan segala pertimbangan dan bersifat strategis
* Pemasar :Orang yang melakukan pemasaran
* Penjualan (Sales) ; Pelaksanaan dari tujuan perencanaan pemasaran. Pada tahap ini terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli (konsumen)Tenaga PenjualOrang yang melakukan penjualan prduk dan jasa. , bandingkan dg “ Salesperson”SalesmanshipSuatu kemampuan (pengetahuan, pengala man, teknik, seni, kiat dsb ) yang harus dimiliki oleh tenaga penjual.
* PenjualPenjual produk atau jasa baik dlm bentuk perorangan maupun perusahaan
* PembeliPihak yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk atau jasa dari penjual, baik perorangan maupun perusahaan.
* KonsumenPemakai atau yang memanfaatkan barang atau jasa yang dijual
* PelangganPembeli yang melakukan pembelian satu barang atau jasa secara berulang-ulang.Lobi (dlm konteks bisnis )Upaya pemasaran atau penjualan dlm melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi. Dlm lobi dkemukakan, maksud, tujuan, produk dll

2. Pemasaran

Definisi : Suatu upaya produsen produk atau jasa untuk dapat mengidentifikasi calon-2 pembeli yg akan dijadikan suatu parameter dalam membuat rancangan bisnisnya. Untuk mengidentifikasi calon pembeli tersebut, produsen terlebih dahulu membuat rencana pemasaran dalam bentuk; study, survey, riset, jajak pendapat dll

Faktor-faktor yang membentuk kewirausaan

Faktor-faktor yang membentuk kewirausahaan


Motivasi dan disiplin diri mendapatkan proporsi yang besar untuk membentuk seseorang menjadi wirausahawan sejati, selain faktor bakat dan faktor lingkungan. Artinya, belum tentu seseorang yang memiliki bakat wirausaha dapat menjadi seorang wirausahawan sejati. Seseorang yang telah banyak mengikuti kursus-kursus, pelatihan-pelatihan maupun kuliah yang membahas mengenai cara mengelola suatu bisnis atau apapun, tetap memerlukan motivasi dan disiplin diri dalam menjalankan usahanya. Motivasi dan disiplin diri merupakan faktor penting, selain faktor bakat dan lingkungan, dalam membentuk seseorang menjadi wirausahawan sejati.

Faktor lingkungan ternyata paling penting tidak masih dapat dibagi kedalam dua hal, yaitu pengalaman dan pendidikan. Keduanya sama-sama memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Dengan memiliki banyak pengalaman dan mengikuti banyak pelatihan maupun kursus yang sifatnya pendidikan, maka se­seorang barulah lengkap dapat menuju jalur kesuksesan untuk menjadi seorang wirausahawan sejati. Bagaimanpun pepatah yang mengatakan “pengalaman adalah guru yang terbaik” masih menjadi relevan dalam hal kewirausahaan. Karena buku-buku yang membahas kewirausahaan di dunia bisnis ternyata tidak terlepas dari pembahasan atas pengalaman beberapa praktisi yang berkecimpung di dalam dunia kewirausahaan.

Konsep kewirausahaan

Kini adalah masa kewirausahaan. Para wirausahawan mengendalikan revolusi yang mentransformasi dan memperbaharui perekonomian dunia. The new economy ditandai oleh budaya kewirausahaan yang diaplikasi ke dalam aktivitas primer dan pendukung. Entrepreneurship merupakan esensi dari usaha bebas simetrik dan a-simetrik karena penciptaan dan kelahiran bisnis baru dalam industri yang telah ada dan industri baru memberi vitalitas bagi ekonomi pasar.

Dalam sebuah modul Pelatihan Wirausaha Baru (Irfani, 1998: 18) ditekankan bahwa secara harfiah penggalan kata “usaha” dalam istilah “kewirausahaan” itu lebih bernotasi “effort” atau “upaya”, sehingga jangan dikonotasikan sebagai “bisnis” belaka. Jiwa da semangat kewirausahaan tidak hanya harus dimiliki oleh para pengusaha (business-man) saja, melainkan sangat perlu dimiliki oleh profesi dan peran apa saja dalam berbagai fungsi yang berbeda, apakah itu profesi guru/dosen, murid/mahasiswa, dokter, tentara, polisi, dan sebagainya.

Secara etimologik, perkataan kewirausahaan (entrepreneur) berasal dari kata entrependre (bahasa perancis) atau to undertake (bahasa inggris) yang berarti melakukan. Dengan demikian, kewirausahaan bukanlah bakat dari lahir atau milik etnis/suku tertentu. Kewirausahaan bukanlah mitos, melainkan realistik atau construct yang dapat dipelajari melalui proses pembelajaran, pelatihan, simulasi, dan magang secara intent. Wirausaha cenderung memiliki sifat avonturisme atau selalu terdorong untuk melakukan hal-hal baru yang menantang dengan keyakinan yang dimilikinya. Yang menentukan apakah seseorang akan menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) atau bukan adalah perbuatan dan tindakan. Bukan bawaan, bukan karena bakat, bukan karena sifat-sifatnya, melainkan karena tindakan. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang memiliki visi dan intuisi yang realistik sekaligus seorang implementator yang handal dalam penguasaan detail-detail yang diperlukan untuk mewujudkan visi.

Secara terminolgik, David E. Rye dalam bukunya The Vest-Pocket Entrepreneur (1996) mempresentasikan kewirausahaan sebagai pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajerial yang disertai risiko dalam mentransformasi sumberdaya menjadi output yang memiliki nilai tambah tinggi (value added).

Pertumbuhan kelompok wirausaha secara integral tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan kurang atau tidak mendorong tumbuhnya kelompok wirausaha, maka perkembangan kewirausahaan akan meniscaya. Wirausaha akan tumbuh jika lingkungan menghargai orang-orang yang kreatif dan menyediakan sarana dan prasarana agar kreativitas itu dapat wujud guna memenuhi kebutuhan masyarakat lingkungan. Secara ekonomik, seorang wirausaha adalah seorang yang berkemampuan mengkomparasi “sumberdaya” untuk menghasilkan suatu output. Kelompok wirausaha dapat memberikan multiplier effect bagi lingkungannya, karena seorang wirausaha senantiasa memberdayakan (empowerment) lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.

Pendekatan Konsep

Konsep Inkubator Bisnis

Secara etimologik, inkubasi berasal dari bahasa kedokteran yang berarti pematangan dari suatu gejala, baik gejala penyakit maupun tingkat pertumbuhan janin (bayi) di dalam rahim ibunya. Sehingga sering kita lihat di Rumah Bersalin, dokter dan perawat memberi perlakuan yang berbeda bagi bayi yang terlahir prematur melalui proses inkubasi. Pengertian ini kemudian diadopsi oleh disiplin ilmu Biologi yang mendefinisi inkubasi sebagai proses penetasan bibit, baik bibit tanaman, benih ikan (contohnya penetasan ikan Patin, melalui penghangatan benih/telor ikan di sebuah akuarium dengan kadar kehangatan dan waktu tertentu), maupun penetasan telor unggas yang juga melalui proses penghangatan sebagai substitusi proses alami pengeraman telor tersebut dari induknya.

Merujuk kepada berbagai pengertian terdahulu, kalangan dunia usaha mengadopsi pengertian inkubator bisnis secara terminologik sebagai suatu institusi (lembaga) pembina dan penetas para wirausahawan baru (new entrepreneur), khususnya dalam pendekatan bisnis (Irfani, Modul Pelatihan WUB, 1998: 56).

Secara sistemik, inkubator bisnis merupakan suatu wahana transformasi pembentukan sumberdaya manusia yang tidak atau kurang kreatif dan produktif menjadi sumberdaya manusia yang memiliki motivasi wirausaha secara kreatif, inovatif, produktif dan kooperatif sebagai langkah awal dari penciptaan wirausaha yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif serta memiliki visi dan misi.

Dalam sebuah makalah Seminar tentang Inkubator Bisnis (Novel, 1999: 6) inkubator bisnis diproposisikan sebagai suatu sarana pembentuk, penumbuh dan penetasan usaha berskala menengah, kecil dan koperasi melalui penyediaan fasilitas sarana dan prasarana, struktur dan infra-struktur, administrasi sampai akses jaringan usaha dan informasi serta akses jaringan modal/pembiayaan.

Inkubator bisnis memiliki cakupan komunitas yang saling berintegrasi dalam operasi dan aktivitas, yaitu: wirausahawan, perguruan tinggi, lembaga pembiayaan, konsultan bisnis, penasihat hukum bisnis (business legal counsel), swasta, BUMN/BUMD, pemerintah melalui instansi-instansi teknis terkait, dan lembaga swadaya masyarakat (NGO’s).

Aspek Aplikasi Konsep

A. Inkubator Bisnis dalam Pendekatan Sistem

Paradigma inkubator bisnis adalah bagian dari the new economy global, yang terjadi karena adanya perubahan yang cepat dan signifikan di bidang teknologi, telekomunikasi, dan digitalisasi; adanya deregulasi dan globalisasi. Perubahan tersebut memaksa adanya perubahan pada setiap pelakunya-mulai dari skala negara, perusahaan/organisasi, dan individu.

Konsep inkubator bisnis lahir diantara masa ekonomi kapitalisme klasik dan neoklasikal. Kapitalisme klasik menurut Adam Smith (1776) merupakan sistem ekonomi dengan karakteristik kepemilikan atas sumberdaya secara individual untuk menciptakan laba bagi dirinya sendiri. Teori ini memiliki cenderungan individualitik tanpa memperhatikan relasi dan integrasi. Sedangkan neoklasik memandang bahwa pasar terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang saling berintegrasi sehingga menciptakan rumusan penawaran sama-dengan permintaan atau “equilibrium”. Teori ini memandang individu sebagai bagian dari sistem ekonomi pasar yang senantiasa harus melakukan pengembangan dan perubahan guna memenuhi penawaran atau permintaan.

Inkubator bisnis wujud pada era the new economy yaitu suatu era ekonomi yang terdiri dari banyak fenomen yang saling berinteraksi dan ber-relasi dalam mewujudkan tujuan.

Salah satu wujud dari Inkubator Bisnis adalah SOHO (small office home office) yaitu sebuah konsep bisnis kontemporer yang lahir karena adanya perkembangan di bidang teknologi, telekomunikasi, dan digitalisasi, yang dapat memberikan kemudahan bagi para pengambil keputusan dari mana saja. Selain itu kehadiran dan keberadaan inkubator bisnis dalam new economy mampu membantu menciptakan mekanisme pasar yang persuasif dan kondusif, karena berbisnis melalui proses inkubasi pada gilirannya menjadikan persaingan sebagai sebuah kemutlakan.

Pola penciptaan new entrepreneur dan pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi melalui inkubator bisnis dilakukan dengan cara pembinaan di bawah satu atap (in-wall) dan secara pembinaan di luar atap (out-wall). Selanjutnya, kedua pola tersebut disebut sebagai model penciptaan dan pembinaan inkubator bisnis. Model yang pertama bersifat klasikal, yaitu kegiatan pelatihan, pemagangan, sampai dengan perintisan usaha produktif dilakukan di dalam satu unit gedung. Setiap peserta/anggota (tenant) melakukan aktivitasnya di dalam ruangan masing-masing yang telah disediakan oleh inkubator bisnis. Sementara, pada model inkubator yang kedua, kegiatan/aktivitas usaha ekonomi produktif tidak dilakukan dalam satu atap, melainkan secara terpencar di luar pusat manajemen inkubator bisnis. Hal tersebut dimungkinkan karena pada model kedua ini wujud dan kegiatan usaha sudah berjalan, inkubator bisnis berfungsi sebagai konsultan, pendamping, dan pembina kegiatan usaha. Sehingga, pada model yang kedua ini lebih cenderung menyerupai jaringan kerja (business networking).

B. Inkubator Bisnis dalam Pendekatan Struktur

Lembaga inkubator bisnis yang berada dibawah kelolaan perguruan tinggi memiliki nilai strategis dalam mengaplikasi konsep link and match. Perguruan tinggi yang memiliki lembaga inkubator bisnis di lingkungannya secara psikologi akan berdampak pada peningkatan sistem pembelajaran, persepsi, efektivitas organisasi, dan penciptaan sinergi. Mengaplikasi inkubator bisnis memiliki arti pemahaman TriDharma Perguruan Tinggi secara integral.

Inkubator bisnis memiliki relasi yang kuat dengan TriDharma Perguruan Tinggi (pendidikan/pengajaran, pengabdian, dan penelitian), karena inkubator bisnis dapat berfungsi sebagai sarana praktik dari konsep-konsep bisnis akademik. Selain itu, inkubator bisnis memiliki arti sosiologik yaitu media interaksi antarunit dan lembaga lain yang berada dibawah kelolaan perguruan tinggi. Lembaga inkubator bisnis yang berada dibawah kelolaan perguruan tinggi dapat menjawab empat kebutuhan kerja di era globalisasi dewasa ini yaitu:

1. Kebutuhan akan pekerjaan yang menantang (challenging) dan memiliki arti penting bagi organisasi. Yang dimaksud dengan pekerjaan menantang adalah pekerjaan yang tidak mudah untuk diselesaikan tetapi mungkin untuk diselesaikan (difficult but not impossible), sedangkan pekerjaan yang memiliki arti penting bagi organisasi adalah pekerjaan yang memberikan sumbangan/kontribusi yang berharga bagi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.

2. Kebutuhan akan lingkungan kerja yang kodusif. Artinya, lingkungan kerja yang mendukung kelancaran dan penyelesaian pekerjaan. Lingkungan yang mendukung termasuk didalamnya adalah lingkungan sumberdaya manusia dan lingkungan non-sumberdaya manusia (sarana dan prasarana).

3. Kebutuhan akan kemampuan kerja yang tinggi. Artinya, berkemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan.

4. Kebutuhan akan pemberdayaan jiwa intrapreneur dikalangan pelaku organisasi yaitu sumberdaya manusia. Intrapreneur dicirikan sebagai berikut: berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi, terbukanya akses keseluruh lembaga dan sumberdaya manusia, memiliki motivasi kerja yang tinggi, inovatif, kreatif, memiliki visi, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berani mengambil risiko, memiliki intuisi bisnis yang tinggi, sensitif terhadap kondisi dan situasi di dalam maupun di luar organisasi, dan berfikir sistematik, terstruktur, dan terencana.

Kegiatan dan aktivitas inkubator bisnis pada tingkat mikro merupakan kombinasi antara persaingan ekonomi pada tingkat pasar atau kapitalisme “perang bebas” (dog eats dog) dengan organsasi/perusahaan yang berbasiskan kewirausahaan atau cooperative and integrated corporate.

Dalam persaingan yang mengikat setiap individu akan bersaing secara bebas, bagi organsasi/perusahaan yang berbasiskan kewirausahaan, persaingan direspon secara dinamik tanpa tekanan untuk mencapai tujuan. The new economy telah mengilhami kelahiran lembaga inkubator bisnis. Lembaga inkubator bisnis merupakan kompromi antarmodel interaksi bisnis, yaitu model interaksi tradisional yang bersifat face to face dengan model interaksi bisnis yang modern yang berbasiskan elektronik {e-commerce: business to business (B2B), business to customer (B2C), customer to customer (C2C)}.

Kehadiran lembaga inkubator bisnis dalam lingkungan bisnis merupakan sinergi antara kalangan praktisi bisnis dengan kalangan akademisi terhadap perkembangan lingkungan strategis, khususnya perubahan tuntutan dan perilaku. Perubahan tersebut dikelompokkan menjadi: pertama, emerging market. Kedua, second curve of life cycle. Ketiga, environmental sound business practices. Keempat, quest for competitiveness. Kelima, quality trends. Keenam, economic crisis turbulance. Ketujuh, electronic and virtual competition.

Organisasi sebagai sebuah sistem daya-hidup (cybernetics) senantiasa mengalami perubahan dan pertumbuhan. Setelah pada era 1970-an organisasi cenderung mengimplementasi sistem dan model manajemen industrial, memasuki dekade 1990-an, organisasi memasuki babak kehidupan baru dalam era informasi dan teknologi. Perkembangan ini mampu merubah pranata kehidupan antarbangsa, antarwilayah, dan antarmanusia.

Organisasi yang terdiri dari para-entrepreneur mampu merubah ancaman dan kelemahan sebagai peluang dan kesempatan. Keunggulan dalam mentransformasi fenomen melalui intuisi dan prediksi bisnis serta berani mengambil risiko merupakan ciri dominan seorang wirausahawan dalam menganalisis lingkungannya.

Lembaga inkubator bisnis sebagai rekomendasi proses improvement lingkungan untuk: (1) menciptakan ketahanan organisasi (organizational resilience), (2) menyesuaikan perubahan lingkungan (conducive environment) dengan penerapan model operasi yang adaptif, (3) keseimbangan kinerja (balanced performance) dengan dukungan sumberdaya manusia unggul dan strategi proses yang efektif, dan (4) menciptakan sistem terbuka (open system) dari organisasi yang terkait dengan lingkungan (multiple proprietary environmet).

Lembaga inkubator bisnis mewadahi dan memfasilitasi usaha-usaha baik yang berskala kecil, menengah maupun besar secara terintegrasi dan berdasarkan prinsip satu-banyak (one-many relation). Secara moral, inkubator bisnis merupakan aplikasi dari sistem ekonomi Pancasila yang berlandaskan “semangat koperasi”. Keterikatan para anggota inkubator bisnis (tenant) sama seperti koperasi. Perbedaan terletak pada simpanan atau iuran. Pada lembaga inkubator bisnis, anggota (tenant) tidak membayar simpanan atau iuran, sedangkan pada koperasi adalah sebaliknya.

C. Inkubator Bisnis dalam Pelaksanaan Program

v Pelatihan

Program ini bertujuan membentuk dan mengembangkan sikap dan prilaku ‘entrepreneur’, yang mampu berkreasi, menciptakan inovasi, dan proaktif dalam menghadapi perkembangan lingkungan. Bentuk teknis pelatihan yang diterapkan adalah classical, studi kasus, diskusi, dan simulasi. Selain itu proses pelatihan selanjutnya adalah pemagangan yang bertujuan melatih diri untuk mengaplikasikan keterampilan di tempat praktik, mengetahui dan menyesuiakan keterampilan yang dimiliki dengan kondisi nyata dalam praktik, sehingga dapat diketahui kendala / kesulitan yang ditemukan dalam praktik kerja. Pada prinsipnya magang merupakan bentuk bekerja dan belajar. Bentuk teknis dari pemagangan yang diterapkan adalah pengiriman individu dan/atau kelompok pada usaha-usaha kecil, menengah dan koperasi yang sudah bersumberdaya, baik lokal maupun antardaerah.

v Pembinaan

Program ini bertujuan membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh hasil binaan sehubungan dengan usaha / bisnis-nya. Sifat bantunnya adalah konsultansi yang dilakukan secara sinambungan dengan memegang prinsip manajemen kewirausahaan.

v Riset Pasar

Program ini bertujuan menganalisis peluang dan potensi pasar dalam rangka penciptaan dan pengambangan usaha bagi wirausahawan dan UKM & K. Penelitian dilakukan untuk menentukan kelayakan dan prilaku pasar dalam konteks supply & demand. Penelitian pasar melalui inkubator bisnis memberikan hasil yang obyektif.

v Kerjasama antarlembaga

Program ini bertujuan menciptakan solusi imbal-balik (win-win solution), yang prosesnya memanfaatkan keunggulan strategik bagi usaha-usaha yang saling terkait untuk bekerjasama. Prinsip saling butuh akan tercipta antar-organisasi yang pada akhirnya menghasilkan nilai tambah (value added) dan manfaat ekonomis.

v Pembentukan unit bisnis

Program ini bertujuan mengarahkan dan membimbing proses penyelenggaraan usaha / unit usaha dari suatu organisasi bisnis yang dibentuk. Bentuk teknis-nya adalah pendampingan, konsultansi terstruktur (periodical) dan insidential yang terselenggara atas dasar kebutuhan / permintaan.

v Pengembangan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangan pasar bagi wirausahawan dan UKM & K yang telah settle dalam suatu usaha. Bentuk pengembangan dapat berwujud restrukturisasi, rekayasa, produk, pasar, dan manajerial.

1. Pengetian kewirausahaan

  1. Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan yang bersinambungan. Wirausahawan didefinisikan oleh David E. Rye (1996: 3-4) sebagai seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan suatu perusahaan/organisasi, untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru.

    Dalam bahasa Joseph Schumpeter, wirausahawan didefinisikan sebagai orang yang memperbaiki orde ekonomi yang sudah ada dengan memperkenalkan produk (barang dan jasa) baru, dengan menciptakan organisasi baru, atau dengan mengeksploitasi bahan baku baru (Bygrave, 1996: 1). Definisi lain tentang wirausahawan yang dipresentasikan oleh William D. Bygrave adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu (Bygrave, 1996: 2).

    Karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/organisasi.

    Dengan demikian, seorang wirausahawan mengetahui berbagai fungsi yang terkait dalam mengelola suatu perusahaan/organisasi, seperti fungsi manajemen, keuangan, pemasaran, produksi, operasi, sumberdaya manusia, organisasi dan kelembagaan. Wirausahawan adalah seorang yang berorientasi prestasi dan meyakini bahwa mereka menguasai kemampuan sendiri. Berikut ini dipresentasikan profil seorang wirausahawan:

    Peraga 1

    Profil Seorang Wirausahawan

    Karakteristik Profil


    Ciri Wirausahawan yang Menonjo l

    Berprestasi Tinggi

    Pengambil Risiko

    Pemecah Masalah

    Pencari Status

    Tingkat Energi Tinggi

    Percaya Diri

    Ikatan Emosi

    Kepuasan Pribadi


    Mereka lebih suka bekerja dengan paraAhli untuk memperoleh prestasi.

    Mereka tidak takut mengambil risiko tetapi akan menghindari risiko-tinggi apabila dimungkinkan.

    Mereka tanggap mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuannya mencapai tujuan.

    Mereka tidak memperkenankan kebutuhan terhadap status mengganggu misi usahanya.

    Dedikasi dan workoholic demi wujudnya sukses.

    Tingkat confidence yang tinggi.

    Memisahkan antara hubungan emosional dengan karier.

    Menyukai kompleksitas tinggi dengan formalisasi yang rendah

    Sumber : David E. Rye, 1996, Tools for Executive: The Vest-Poket Entrepreneur, Alih Bahasa: Hadyana, Buku Pertama, Prenhallindo: Jakarta, hal. 7

    Definisi Kewirausahaan menurut David E. Rye (1996: 6) adalah suatu pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajemen yang disertai risiko dalam merubah atau memproses sumberdaya menjadi output yang bernilai tambah tinggi (value edded). Perubahan ini dilakukan melalui menciptaan diferensiasi, standarisasi, proses dan alat desain dalam menciptakan pasar dan pelanggan baru.

    Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan Mem-budaya-kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

    Dengan demikian, tentunya kita mengharapkan motivasi kewirausahaan dapat membudaya dan menjadi salah satu konsep perekonomian nasional. Sesungguhnya, kewirausahaan memiliki potensi untuk itu. Potensi tersebut ditandai oleh beberapa keunggulan komparatif (comparative advantages) dibandingkan dengan konglomerasi. Di masa mendatang, para wirausahawan dituntut untuk mampu mentransformasikan keunggulan kompetitif nasional. Adapun keunggulan komparatif tersebut adalah:

    1. Entrepreneur memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja. Karena target entrepreneur adalah masyarakat kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur memiliki peran penting dalam proses trickling down effect.

    2. Seorang entrepreneur memiliki visi bisnis, intuisi pengelolaan sumber daya, adaptable terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan untuk berkerja sama secara integral.

    3. Pengembangan kewirausahaan mendapat dukungan penuh dari banyak pihak, termasuk cendikiawan dan decision maker dalam pembangunan. Keberadaan Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan, mencerminkan perhatian yang besar terhadap pengembangan kewirausahaan.

    Sangat mendesak untuk mengoptimalkan keunggulan komparatif tersebut sehingga menjadi “senjata” untuk meraih keunggulan kompetitif. Jangan sampai keunggulan komparatif tersebut justru menjadi bumerang.

    Kewirausahaan memiliki proses yang saling terintegrasi satu dengan lainnya, meliputi seluruh fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptakan organisasi untuk merealisasikannya. Proses membentuk faktor-faktor tak-samaan yang saling terkait yang membentuk domain wirausahawan.

    dek disini sisipkan gambar yang ada di atas yaaaa.nanti dibuat 1 halaman pada ms.word(gambarnya ada di atas)